Self-Care Corner

Pakai Pelembap itu Katanya Harus pada Kulit Setengah Kering. Kenapa?

Ngomongin soal metode menggunakan skincare sebenarnya bikin aku sedikit insecure, wajar gak ya? Lol. Karena rasanya, menjelaskan masalah skincare begini harus bertanggung jawab karena skincare merupakan perawatan diri yang salah-salah bisa berimbas ke kesehatan setiap orang kan ya? Makanya, untuk bahas seperti ini, aku sudah baca-baca, nonton, bahkan dicoba sendiri. Bagi yang masih asing dengan fakta satu ini, mulai sekarang perlu banget deh dicoba. Pakai pelembap dalam kondisi kulit setengah kering alias dalam keadaan sedikit basah. Apalagi kalau kamu punya masalah kulit super duper kering.

Kalau aku pribadi, dari awal kenal skincare memang ignorant banget sama metode-metode pakai skincare. Asal tamplok aja yang penting cepat selesai. Ternyata, ada hal kecil yang kalau diterapkan dengan benar, efeknya luar biasa – apapun skincarenya. Salah satunya yang satu ini, bahkan hal ini berlaku juga untuk produk skincare lainnya. Aku sendiri awalnya lupa, aku tahu yang datu ini dari salah satu skincare guru (plus, she is acne fighter, dan aku lupa namanya, lol)

Dia bilang, selama dia melakukan skincare routine, dia kasih saran untuk gunakan pelembap waktu kulit masih terasa basah atau setengah kering supaya pelembap yang dipakai bekerja optimal. Penasaran dong akhirnya, emang bener? Akhirnya, sambil dicoba, sambil selancar di google untuk cari tahu kenapa.

Pakai Pelembap Bukan di Kulit Basah, Bukan Kering, Setengah-Setengah Aja

Pakai pelembap
Cuma ilustrasi cuci muka~

Kalau kita cek lagi skincare routine kita, tahapnya beragam kan? Setelah cuci muka, mungkin kamu melakukan toning atau langsung menggunakan serum dan produk lainnya, dan pelembap adalah penutupnya. Terus maksudnya apply pelembap di skincare routine di kulit setengah kering gimana? Ya aplikasikan skincare kamu di kulit yang bukan basah, bukan kering, becek tipis-tipis lah.

Singkatnya, aku lempar dikit nih dari Healthline di sini. Jadi, kata dokter yang bilang di situ, pelembap itu perannya sebagai kunci dari segala skincare yang udah kamu pakai – termasuk air yang nempel di kulit kamu. Kulit juga perlu air dan hidrasi dong, even kulit kamu tipenya berminyak. Nah, sebelum kulit kamu bener-bener kering, air yang nempel di kulit kamu dikunci pakai pelembap.

Apalagi untuk kamu yang punya kulit kering, penting banget nih mulai terapin pakai pelembap di kulit basah tipis-tipis. Bisa juga mulai terapin ini untuk yang lagi bermasalah sama kulit dehidrasi, apalagi kulit dehidrasi paling sebalnya kalau udah alamin kulit kering ketarik dan perih cekit-cekit.

Baca Juga: Takut Pakai Retinol? Kenalan Dulu Yuk! Biar Gak Ragu

Metode Pakai Pelembap yang Menyelamatkan Kulit Dehidrasiku

Pakai pelembap
Cuma ilustrasi juga~

Waktu awal-awal tahu metode ini, kondisi kulit aku pun lagi dehidrasi parah. Dulu baru coba-coba pakai retinol, dan karena main asal pake dan berakhir naas kulitku. Alhasil kulitku dehidrasi dan super kering, dampak dari dehidrasi pun gak cuma kering. Kulit aku luar biasa perih, pakai produk apapun rasanya cekit-cekit. Luar biasa deh rasanya, sampai bingung harus pakai apa. Even cuma pakai makeup tipis pun rasanya was-was.

Setelah aku coba pakai metode ini (sebelumnya pun aku selalu pakai pelembap pada kondisi kulit sudah terasa kering) dan tentunya dengan produk yang tepat. Akhirnya kulitku balik lagi, bahkan dengan kondisi kulit aku normal dan produksi sebumnya pun normal. Senang sih rasanya, rasanya seperti punya ilmu baru (dan aku rasain sendiri efeknya) lalu bisa aku spill di sini. Karena, hal sepele seperti ini pun nampaknya belum pernah diterapkan oleh banyak orang, termasuk aku sendiri dari dulu.

Langkah-Langkah Skincare Routine Aku (Paling Update)

Aku perlu pertegas nih, aku penganut skincare routine minimalis. Aku jauh lebih suka skincare-an dengan minim produk. “Lho, kan produk skincare banyak macamnya. Gimana caranya bisa minimalis?”. Ya, akalin dong, kalau dikasih dua pilihan toner atau essence, ya pakai seperlunya. Kalau biasanya pakai toner, essence skip aja, kalau ada essence, gak perlu tambah toner. Itu salah satu contoh yang aku lakukan selama jalanin skincare routine minimalis.

Untuk lebih jelasnya, aku coba jabarin ya di bawah.

Cleansing

skincare routine
Facial wash yang aku pakai sekarang – biasanya untuk pagi-pagi

Pada tahap cleansing, pagi-pagi aku pakai cleanser yang mild. Cukup sekali saja. Ketika sudah masuk jam skincare routine malam, aku lakukan dua kali cleansing. Hapus makeup dengan cleansing oil, kemudian pakai lagi cleansing foam atau sejenisnya. Konon katanya, pada tahap cleansing, double cleansing itu tidak wajib. Pada beberapa kondisi kulit, rasanya betul juga. Apalagi pada kulit kering, untuk mendapatkan kelembapan alami saja sulit, apalagi kalau harus terkikis cleanser dua kali sehari.

Bagi yang punya kulit kering atau sensitif, bisa kok cari alternatif lain dengan menggunakan micellar water di pagi hari dan lakukan double cleansing hanya bila perlu – seperti mengenakan makeup.

Toning (atau Treatment Essence)

Toner yang paling nyaman digunakan, menghidrasi, dan nenangin kulit yang iritasi

Yang kedua ini memang sering dianggap memberikan efek kecil, padahal kerja toning itu terasa juga lho! Aku menggunakan toner untuk mengembalikan kelembapan yang hilang serta menutrisi kulit sehabis cuci muka atau tahap cleansing. Pasalnya, pH kulit sebenarnya asam dan ketika terkena facial foam atau sejenisnya membuat pH kulit tidak seimbang dan berakhir kering. Sehingga toner berfungsi sebagai penyeimbang pH kulit.

Seperti yang aku singgung sebelumnya, ketika aku didapati dua pilihan, ketika sudah ada pilihan toner, maka tidak perlu beli lagi essence, begitu juga sebaliknya. Yang terpenting, kulit terjaga kelembapannya. Nah, beda ceritanya nih kalau pakai toner untuk eksfoliasi. Biasanya aku bakal pakai toner eksfoliasi sebelum pakai toner biasa (toner untuk melembapkan maksudnya, lol) biar gak haus sama kering gitu.

Treatment

Serum yang sekarang lagi dipakai. Sebulan lebih pakai ini, cuma habis segitu doang. So happy!

Maksud dari treatment apa? Kalau kamu habis pakai toner terus pakai serum atau produk sejenisnya untuk nuntasin masalah kulit kamu. Nah kalau kamu begini, ya berarti kamu lagi di proses treatment. Kamu bisa pakai serum, ampoule, atau produk lainnya. Yang penting produk yang kamu gunakan bisa nuntasin masalah kulit kamu secara spesifik. Kalau aku di tahap ini biasanya bakal pakai serum yang fungsinya melembapkan dan mencerahkan. Karena masalah aku biasanya bekas jerawat sama kulit gampang haus.

Oh iya, untuk yang satu ini penting juga untuk rajin-rajin cari tahu tentang sifat bahan aktif. Walaupun rata-rata pemakaian bahan aktif relatif sama, tapi ada juga bahan aktif yang perlu treatment khusus. Dalam kasus aku, ya retinol (lagi-lagi dia, hhhh~) kebiasaan aku yang pakai produk skincare di kulit setengah kering, aku terapin juga pas pakai retinol. Hasilnya? Kulitku dehidrasi, hhhhh~ Nah, itu dia penting banget untuk baca-baca lagi produk apa yang kita pakai.

Yah, mau bening, effort dikit lah. Gak rugi juga toh ya baca-baca bahan aktif skincare.

Moisturizing

Pelembap yang lagi dicoba. So far, so good. Eye cream bukan produk esensial. Lebih sering lupa pakai juga.

Nah ini si topik utamanya, lol. Pakai pelembap di kondisi kulit setengah kering. Pokoknya fungsi pelembap itu untuk ngunci semua produk yang kamu pakai dari langkah awal pakai skincare, termasuk air yang nempel di muka. Terus pelembapnya yang gimana? Ya tergantung, cocoknya kamu gimana. Yang pasti, pakai skincare jangan dijadiin beban, kamu suka pakai apa – selama cocok ya lakuin. Begitulah, lol.

Menurut aku pribadi, langkah-langkah ini ringkas banget. Bahkan langkah-langkah selengkap ini cuma aku lakuin di malam hari. Kalau pagi ya cuma cuci muka, toner, sunscreen, kelar dah tuh. Gak heran deh aku paling jarang spending uang banyak untuk skincare, irit banget. Cara ini juga bisa sih buat kamu yang lagi pengen irit-irit tapi teteup glowing. (Kayaknya oke nih kalau aku spill cara aku ngirit skincare, gimana?).

Begitulah kira-kira ngobrol-ngobrol asal bunyi aku. Kalau ada informasi lain, ada yang keliru, atau bahkan mau ikutan asal bunyi, don’t hesitate to write your thoughts on comment section below, ya!